-->
ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00-IDBLANTER.COM
ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00
BLANTERWISDOM101

Asal-Usul Gunung Penanggungan: Runtuhan Puncak Semeru

22 Jan 2019
Asal-Usul Gunung Penanggungan: Runtuhan Puncak Semeru
Puncak Penanggungan - Warta Bromo

Sudah sejak lama masyarakat Jawa memanfaatkan wilayah Penanggungan yang memang aman dari letusan...

KS.id – Kali ini kenapasejarah ingin membahas mengenai Gunung Penanggungan.  Salah satu gunung yang terletak di Pulau Jawa ini seringkali digunakan untuk kawan-kawan yang melakukan pelatihan pendakian / pemanasan lah hehe...  Nah, tapi ada cerita apa sebenarnya di balik gunung yang satu ini? Langsung saja simak yang berikut ini!

LOKASI

Gunung Penanggungan terletak di Provinsi Jawa Timur, tepatnya:  sisi Barat termasuk dalam Kabupaten Mojokerto dan sisi Timur termasuk dalam Kabupaten Pasuruan.   Lokasinya sendiri, jika ditinjau dari Kota Surabaya kurang lebih sejauh 55 kilometer.  Sementara itu, gunung ini termasuk dalam jajaran gunung tidak aktif di Indonesia.

Secara geografis Gunung Penanggungan termasuk ke dalam kompleks pegunungan yang terdiri dari Gunung Penanggungan, Gunung Arjuno, serta Gunung Welirang.   Kemudian, bukit-bukit yang mengelilinginya adalah:  Bakel, Gajah Mungkur, Sarah Kelopo, serta Kemuncup.  Ketinggian gunung ini hanya 1.653 Meter Dibawah Permukaan Laut (MDPL) atau yang terendah dibanding Gunung Arjuno maupun Gunung Welirang.

Terdapat beberapa jalur pendakian yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai puncak Gunung Penanggungan, diantaranya: Jalur Wonosunyo (Betro, Gempol), Jalur Jalatunda (trawas), Jalur Kedungudi (Trawas), Jalur Tamiajeng (Trawas), serta Jalur Ngoro.

SEJARAH

Gunung Penanggungan merupakan penampakan alam yang diperkirakan terbentuk pada kala Holosen.  Menurut kajian oleh tim Van Bammelen (1937) diketahui bahwa gunung ini telah menjadi gunung mati atau tidak aktif selama 1000 tahun.   Ini menandakan bahwa Gunung Penanggungan menjadi wilayah yang relatif aman sejak masa Hindu-Buddha.

Data tersebut kemudian diperkuat dengan ditemukannya berbagai tempat peribadatan di sekitar wilayah Penanggungan.  Setidaknya ada sekitar 198 situs kepurbakalaan dengan mayoritas bangunan-bangunan untuk pemujaan, ditemukan di sana.  Hal ini menandakan bahwa sudah sejak lama masyarakat Jawa memanfaatkan wilayah Penanggungan yang memang aman dari letusan.

Penemuan-penemuan tersebut diantaranya adalah:  Tempat pertapaan, candi, petirtaan, Punden berundak, dan beberapa tempat pemujaan yang lain.  Penemuan ini pertama kali digagas oleh Tim Kepurbakalaan Hindia-Belanda (1935) yang saat itu dipimpin oleh W.F.Stutterheim dan A.Gall.  Kemudian pencarian peninggalan juga secara tidak langsung terbantu melalui seringnya kebakaran hutan di wilayah tersebut.  Inilah mengapa wilayah Gunung Penanggungan dianggap sebagai tempat bersejarah yang cukup penting di Jawa Timur.

LEGENDA

Diceritakan dalam kitab tantu panggelaran bahwa dahulunya Gunung Penanggungan merupakan puncak dari Gunung Semeru yang jatuh ketika dipindahkan.  Seperti yang pernah kami bahas sebelumnya, Gunung Semeru dipercaya sebagai gunung yang dipindahkan dari India sebagai paku bumi pulau Jawa.  Begitulah kepercayaan masyarakat sekitar, sehingga gunung penanggungan masih dianggap memiliki nilai mistis.

Secara penampakan alam, Gunung Penanggungan memiliki puncak yang hampir sama dengan Gunung Semeru.  Hamparan puncak kedua gunung tersebut berupa pasir dan bebatuan yang cukup luas.  Mungkin karena hal itu legendanya sering dikait-kaitkan dengan Mahameru.

Sementara itu, dalam kakawin Negarakretagama, Gunung Penanggungan atau yang disebut Gunung Pawitra merupakan salah satu gunung suci yang digunakan sebagai tempat pertapaan.  Setidaknya terdapat tujuh gunung, termasuk Gunung Pawitra (Penanggungan), yang juga dianggap sebagai tempat suci untuk bertapanya para resi.  Gunung-gunung tersebut adalah Pucangan, Rupit, Sampud, Pilan, Jagadhita, dan Butun.

Ketika masa pemerintahan Majapahit, Hayam Wuruk sering mengunjungi wilayah Gunung Penanggungan.  Tujuan Hayam Wuruk ke sana adalah untuk menuju pemandian yang berada di wilayah Jalatunda.  Pemandian tersebut dipercaya memiliki kekuatan mistis yaitu amerta atau air keabadian.

Baca juga : Asal-Usul Mahameru

Sekian sedikit informasi yang dapat kami bagikan.  Setidaknya, sekarang kita lebih mengetahui mengenai wilayah-wilayah pegunungan yang ada di Indonesia.  Semoga Bermanfaat!

Share This :