
Secara geografis letak Gunung Merbabu termasuk dalam rangkaian pegunungan yang mengarah ke selatan, diawali Gunung Ungaran...
KS.id – Kali ini Kenapa Sejarah ingin mengulas mengenai asal-usul Gunung Merbabu. Beberapa bagian yang akan kami bahas dalam artikel ini adalah: Lokasi, Sejarah, serta Legenda yang menyertai kemunculannya. Artikel ini termasuk dalam silabus sejarah gunung-gunung di Indonesia yang kami siapkan untuk menambah pengetahuanmu tentang negeri ini. Langsung saja simak yang satu ini ya... Selamat membaca!
LOKASI
Gunung Merbabu terletak di Provinsi Jawa Tengah, Tepatnya sebelah barat gunung ini termasuk wilayah administratif Kabupaten Magelang, sebelah timur dan selatan termasuk Kabupaten Boyolali, serta sebelah utara yang termasuk kedalam Kabupaten Semarang. Secara geografis letak Gunung Merbabu termasuk dalam rangkaian pegunungan yang mengarah ke selatan diawali Gunung Ungaran, Gunung Merbabu, kemudian Gunung Merapi. Sampai saat ini Gunung Merbabu termasuk dalam kelompok Gunung Aktif tipe B berdasarkan pernyataan Pusat Volkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG.)
Tinggi Gunung Merbabu diperkirakan mencapai 3.145 Meter Diatas Permukaan Laut (MDPL) untuk saat ini. Berdasarkan data tersebut, berarti gunung ini termasuk yang tertinggi di Pulau Jawa, bahkan hampir menyamai Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 MDPL. Dalam wilayah Gunung Merbabu sendiri terdapat beberapa kawasan hutan, diantaranya: Hutan Dipterokarp Bukit, Hutan Montane, Hutan Dipterokarp Atas, serta Hutan Ericaceous.
Gunung Merbabu secara penampakan alam memiliki banyak puncak-puncak bayangan yang sering membuat para pendaki mengeluh. Namun, dalam beberapa hal justru puncak-puncak inilah yang membuat pengalaman pendakian di Gunung Merbabu terasa unik. Nah, puncak milik Merbabu sendiri ada dua buah, yang masing-masing berbentuk kerucut tentu saja. Puncak pertama bernama Puncak Sarip, dan Puncak kedua bernama Puncak Kenteng Songo.
Untuk mencapai puncak Gunung Merbabu terdapat beberapa jalur pendakian yaitu: Jalur Kopeng Thekelan, Jalur Wekas, Jalur Kopeng Cunthel, Jalur Selo, serta Jalur Suwanting.
SEJARAH
Ditemukan dalam catatan-catatan peninggalan Belanda, nama Merbabu memiliki asal kata ‘Meru’ dan ‘Abu.’ Namun sumber lain juga menuliskan bahwa Merbabu sebenarnya singkatan dari ‘Meru’ dan ‘Babu.’ Meru memiliki arti gunung, sementara babu memiliki arti wanita, jadi Merbabu memiliki arti Gunung Wanita. Gunung ini juga ditemui dalam catatan-catatan pra-islam yang menyebutnya sebagai Gunung Damalung atau Gunung Pamarihan.
Disekitar Lereng Gunung merbabu terdapat tempat pertapaan terkenal yang konon pernah disinggahi oleh Pujangga Manik pada abad ke-15. Hal tersebut membuktikan bahwa, seperti gunung-gunung lain di wilayah Indonesia, selalu terdapat cerita-cerita mistis-mitologis yang menyelimuti wilayahnya. Gunung ini juga semat meletus beberapa kali, yaitu pada tahun 1560, 1570, serta 1797.
Pada hari Senin 17 Februari 2014, terjadi getaran yang cukup hebat disekitar kaki Gunung Merbabu. Akibat getaran tersebut, setidaknya 46 rumah rusak di wilayah Dusun Wiji, Desa Sumogawe. Warga sekitar yang merasakan getaran sempat dilanda panik dan khawatir Gunung Merbabu akan meletus, bahkan beberapa warga ada yang mengaku melihat kilatan cahaya di puncak Gunung Merbabu.
Namun, setelah dilakukan pengecekan di pos pemantauan Gunung Merapi-Merbabu, ternyata tidak ditemukan adanya aktivitas apapun dari Gunung Merbabu. Berdasarkan penulusuran lebih lanjut, getaran tersebut ternyata merupakan akibat dari gempa tektonik disekitar kaki Gunung Merbabu. Gempa berkekuatan 2,5 Skala Richter (SR) yang terhitung kecil itu mampu menghancurkan rumah warga dikarenakan struktur tanah yang lunak disana. Hingga kini belum ditemukan aktivitas dari gunung api yang berstatus ‘tipe B’ ini.
Namun, peristiwa lain sempat menjadi perhatian di wilayah Gunung Merbabu. Peristiwa tersebut adalah terjadinya kebakaran hutan pada 12 Oktober 2018. Menurut Kepala Balai Taman Nasional Gunung (BTNG) Merbabu, Edy Sutiyarto, kebakaran tersebut diduga akibat ulah manusia.
LEGENDA
Konon di Pulau Jawa berdiri beberapa kerajaan yang saling berperang. Diantara kerajaan-kerajaan yang berperang tersebut, suatu waktu akhirnya memunculkan sebuah kerajaan bernama Mamenang sebagai pemenang atas Pulau Jawa. Kerajaan tersebut dipimpin oleh Maharaja Kusumawicitra.
Dikarenakan berkuasanya Kerajaan Mamenang, Raja Kusumawicitra memutuskan untuk mengganti nama-nama gunung yang ada di Pulau Jawa. Sebelumnya, nama-nama gunung di Pulau Jawa merupakan pemberian Raja Ajisaka dari Kerajaan Sumatri. Namun, dikarenakan wilayahnya kini harus tunduk kepada Raja Kusumawicitra, Ajisaka hanya diberi pangkat sebagai seorang resi.
Diantara beberapa gunung yang diganti namanya oleh Raja Kusumawicitra, dua diantaranya adalah Gunung Candrageni dan Gunung Candramuka. Gunung Candrageni diganti namanya menjadi Gunung Merapi. Sementara itu, Gunung Candramuka diganti namanya menjadi Gunung Merbabu.
Baca juga : Asal-Usul Mahameru
Nah, itu tadi sekilas informasi mengenai asal-usul kemunculan Gunung Merbabu. Semoga artikel yang singkat ini dapat membantu kalian untuk menambah pengetahuan ya... Semakin kenal dengan sejarah wilayah-wilayah di Indonesia, semakin kalian akan bangga dengan negara ini. Salam Sejarah!
SUMBER
Ekliptika - Gunung Merbabu National Geographic Indonesia
Share This :
comment 0 Komentar
more_vert