" Sejarah mencatat, letusan di wilayah tersebut pertama kali terjadi pada tahun 1950..."
Asal-usul sebuah gunung di Indonesia seringkali tidak dapat dilepaskan dari unsur-unsur mistis-mitologis. Hal ini wajar mengingat begitu kayanya bangsa kita sehingga memiliki keberagaman kisah dari tiap-tiap daerahnya. Terlebih, ketika unsur-unsur kebudayaan India mulai memasuki wilayah Indonesia, terjadi beragam akulturasi yang semakin memperkaya kebudayaan kita.
Nah, berikut ini kami sajikan salah satu bentuk kekayaan cerita Nusantara dalam wujud artikel asal-usul Gunung Penanggungan. Selain membahas sejarah yang objektif, kami juga memaparkan legenda atau kisah rakyat yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia. Langsung saja check it out!
LOKASI
Gunung Arjuno (arjuna) terletak di Provinsi Jawa Timur, secara administratif, gunung ini berada di perbatasan antara Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kabupeten Pasuruan. Kemudian jika dilihat berdasarkan arah mata angin, wilayah Gunung Arjuno mencakup diantaranya: sebelah utara termasuk Tretes, Timur termasuk Lawang, Barat termasuk Batu-Selecta, serta bagian selatan termasuk wilayah Karangploso. Wilayah Gunung Arjuno saat ini berada dibawah pengelolaan Taman Hutan Raya Raden Soerjo.
Secara geografis Gunung Arjuno termasuk kedalam kompleks pegunungan yang terdiri dari Gunung Penanggungan, Gunung Arjuno, serta Gunung Welirang. Ketinggian gunung ini mencapai 3.339 Meter Diatas Permukaan Laut (MDPL) atau yang tertinggi diantara ketiga gunung tersebut. Gunung Arjuno juga memiliki letak punggungan yang sama dengan Gunung Welirang, oleh karena itu wilayahnya juga sering disebut sebagai Arjuno-Welirang.
Terdapat beberapa jalur pendakian untuk mencapai puncak Arjuno, diantaranya yang cukup terkenal adalah melalui Lawang, Tretes, dan Batu.
SEJARAH
Sebelum menginjak pada pemaparan sejarah, perlu kamu ketahui terlebih dahulu bahwa yang akan kami bahas dalam bagian ini adalah kawasan Arjuno-Welirang, seperti yang sudah disebutkan pada paragraf diatas.
Apa yang dimaksud kawasan Arjuno-Welirang?
Kawasan Arjuno-Welirang adalah kompleks yang mempunyai beberapa puncak berdekatan. Puncak-puncak tersebut memiliki bentuk yang mengkerucut. Oleh karena itu, jika dilihat dari jauh, kawasan Arjuno-Welirang bagaikan satu gunung yang memiliki beberapa puncak.
Puncak apa sajakah itu?
Yang pertama adalah Puncak Arjuno yang memiliki ketinggian 3.339 MDPL, puncak Arjuno adalah yang tertua diantara puncak-puncak lainnya. Kemudian yang kedua adalah Puncak Bakal yang memiliki ketinggian 2960 MDPL. Selanjutnya adalah Puncak G.Kembar I dan Puncak G.Kembar II yang masing-masing secara berurutan memiliki ketinggian 3030 dan 3126 MDPL. Kemudian yang terakhir adalah Puncak Welirang dengan ketinggian 3156 MDPL.
Deretan puncak-puncak tersebut memiliki sejumlah kawah baik yang masih aktif maupun yang tidak aktif. Sejarah mencatat, letusan di wilayah tersebut pertama kali terjadi pada tahun 1950. Letusan yang mengepulkan abu hingga 2500-2700 meter ke langit itu berasal dari kawah Gunung Welirang.
Setelah peristiwa tersebut, letusan kedua kembali terjadi dua tahun kemudian. Tepatnya letusan tersebut berasal dari Kawah Plupuh. Selain belerang, kawah tersebut juga mengeluarkan asap putih yang penyebaran-nya mencapai beberapa ratus kilometer. Hingga kini wilayah pegunungan Arjuno-Welirang tidak pernah meletus kembali.
Gunung Arjuno sendiri (terlepas dari wilayah Arjuno-Welirang) telah berganti penampakan yang melewati beberapa generasi. Generasi adalah proses terbentuknya suatu gunung berapi yang memakan waktu bertahun-tahun. Gunung Arjuno Tua adalah hasil dari generasi kedua pembentukan gunung-gunung di Jawa Timur. Sementara Gunung Arjuno Muda, yang kita ketahui sampai hari ini, merupakan generasi ketiga, atau bisa disebut gunung baru yang terbentuk diatas puncak Gunung Arjuno Tua.
LEGENDA
Arjuna adalah nama seorang putera dari Raja Pandu yang memimpin Kerajaan Hastinapura. Dia dan keempat saudaranya biasa dikenal dengan julukan ‘Pandawa Lima.’ Kisah legenda ini berasal dari kitab Mahabharata yang sempat populer dikalangan masyarakat Hindhu-Buddha yang menetap di Pulau Jawa.
Arjuna adalah putera yang paling sakti diantara kelima putera Raja Pandu (Pandawa). Dikisahkan bahwa Arjuna adalah titisan dari dewa Indra yang memiliki kesaktian yang luar biasa. Namun, berkah kesaktian membuat Arjuna bersikap sombong dan tidak pernah puas dengan kekuatan yang dimilikinya.
Demi menambah kesaktiannya, ia memutuskan untuk meninggalkan Kerajaan Hastinapura dan pergi bertapa. Arjuna akhirnya berjalan kearah barat, hingga ia menemukan sebuah gunung dengan suasana yang rindang serta udara yang sejuk. Ia pun memutuskan untu bertapa di gunung tersebut demi menambah kesaktiannya.
Selama berbulan-bulan Arjuna melakukan pertapaan di gunung dengan khusyuk. Hingga suatu saat, putera Pandu tersebut mendapatkan kekuatan yang luar biasa. Gunung yang digunakan sebagai tempat pertapaan terangkat dan mampu menyentuh langit.
Sontak kejadian tersebut membuat gaduh para Dewa yang berdiam diatas langit. Para Dewa yang marah akhirnya memotong gunung tersebut hingga menjadi gunung yang sekarang kita kenal sebagai Gunung Arjuno. Sementara itu, putera Pandu tersebut menyesali perbuatannya dan memutuskan untuk kembali ke Hastinapura.
Baca juga : Asal-Usul Gunung Krakatau
Nah, itu tadi sedikit informasi yang dapat sampaikan, tentu saja artikel ini masih jauh dari kata sempurna, kritik dan saran dari pembaca sungguh kami harapkan. Oiya, artikel ini termasuk kedalam silabus sejarah gunung-gunung di Indonesia. Kami memang berusaha mengumpulkan informasi secara lengkap agar mempermudah pembaca. Salam sejarah!
Share This :
comment 0 Komentar
more_vert