
sebelum mencapai permukaan, Gunung Anak Krakatau hanya menampakkan gelembung-gelembung panas berisi gas belerang...
KS.id – Gunung anak Krakatau adalah sebutan bagi gunung baru yang muncul setelah hancurnya Gunung Krakatau (pertama) saat letusan Agustus 1883. Letusan itu begitu dahsyat dan menelan sekitar 36 ribu korban jiwa. Data tersebut tertera dalam laporan pemerintah kolonial saat itu.
Belakangan ini Gunung Anak Krakatau sedang banyak diperbincangkan. Sebabnya gunung tersebut kembali menelan korban jiwa pada Desember 2018 lalu. Erupsi yang memang sudah biasa terjadi, ternyata mampu mendatangkan bencana alam bagi saudara-saudara kita.
Berita duka itu datang dari wilayah yang berada di sekitar selat sunda, tepatnya pesisir di wilayah Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan. Pada 22 Desember 2018 pukul 21.27 WIB tsunami yang menurut Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB merupakan akibat dari erupsi Gunung Anak Krakatau, menerjang ketiga wilayah tersebut. Sontak bencana alam tersebut membuat kita, warga negara Indonesia berduka.
Tapi bagaimana sebenarnya Gunung Anak Krakatau dapat muncul kembali semenjak kehancurannya pada Agustus 1883? Pada posting kali ini kami ingin sedikit memberikan informasi mengenai asal-usul Gunung Anak Krakatau. Langsung saja, Check it out!
Kemunculan Anak Krakatau
Dilansir dari salah satu artikel yang termuat dalam situs Historia.id, pemberian nama ‘Anak Krakatau’ pertama kali dilakukan oleh W.A. Petroeschevsky. Ia adalah seorang ahli geofisika asal Rusia. Petroeschevsky termasuk salah satu yang mengamati kelahiran Anak Krakatau pertama kali. Hasil penilitiannya ini kemudian sangat membantu untuk mengamati Anak Krakatau.
Awalnya, sebelum mencapai permukaan, Gunung Anak Krakatau hanya menampakkan gelembung-gelembung panas berisi gas belerang yang muncul dari permukaan air laut. Peristiwa itu, terjadi sekitar bulan Juni tahun 1927. Seperti apa yang terdapat dalam buku Krakatau: Ketika Dunia Meledak, 27 Agustus 1883, gelembung itu merupakan indikasi pertama dari munculnya gunung berapi baru (Anak Krakatau).
Begitulah kiranya apa yang terjadi sebelum kemunculan Anak Krakatau. Kemunculan gunung berapi memang seringkali berasal dari bawah laut. Bahkan diperkirakan 75% dari keseluruhan magma output di Bumi berasal dari gunung berapi bawah laut.
Sumber
Ada beberapa sumber yang dapat digunakan untuk mengetahui lebih banyak mengenai Gunung Anak Krakatau. Berikut ini kami lampirkan beberapa sumber yang dapat kalian gunakan. Selamat membaca dan membagikan informasi.
1. Krakatoa: Ketika Dunia Meledak 27 Agustus 1883 – Simon Winchester (Buku)
2. Ring Of Fire – Bethany D. Rinard Hinga (Buku)
3. Krakatoa: The Last Days (Film)
Share This :
comment 0 Komentar
more_vert